Posted by : oji Senin, 13 Maret 2017

Analisis Jurnal The Dow Corning Crisis: A Benchmark 
by Katie LaPlant


Author :

            Ozy Eka Pristama Putra (165120207113014)
            Ilmu komunikasi / FISIP
            Universitas Brawijaya


Berdasarkan Jurnal The Dow Corning Crisis: A Benchmark by Katie LaPlant yang sudah saya baca adanya kesalahan Public Relations yang menyebabkan krisis isu dalam perusahaan ini tidak kunjung selesai. Krisis merupakan suatu masa yang kritis berkaitan dengan suatu peristiwa yang kemungkinan pengaruhnya bersifat negative terhadap perusahaan (Kriyantono, 2012: 74). Perusahaan ini di tuduh memproduksi Implan silicon payudara yang berbahaya dan mengancam kesehatan wanita, Peranan PR perusahaan Dow corning terlihat tidak menjalankan tugasnya sebagaimana semestinya terkesan lambat dalam mengatasi isu ini.

            Setelah isu menjadi masalah besar bagi perusahaan Dow Corning, Terdapat gugatan dari Public bahwa tidak aman dengan produk implan silikon payudara. Dengan gugatan tersebut Dow Corning mengambil tindakan pertahanan yaitu mendapatkan bukti dari pusat studi bahwa produk yang mereka jual tidak berbahaya. Dow Corning merasa bahwa itu saja sudah cukup karena mereka menganggap alasan itu sudah rasional. Namun, bukti tersebut tidak lantas membuat publik percaya begitu saja karena persepsi Publik sudah terlanjur menganggap bahwa produk dow corning berbahaya.

            Dari awal, Langkah yang di ambil Dow Corning sudah salah sehingga perbaikan image perusahaan ini yang dilakukan tidak berdampak apapun pada public. Makin lama image perusahaan Dow Corning semakin buruk karena menyerang pihak FDA dan melakukan penyangkalan atas tuduhan yang diberikan. Hal ini membuat perusahaan mengalami krisis serius, karena sedikitnya dukungan dan simpati dari publik.

            Pada masa-masa kritis seperti ini seharusnya Dow Corning tidak berfokus pada strategi menyangkal pihak lawan. Tapi seharusnya memperbaiki citra koorporat dengan Public dan mengatakan pernyataan jujur yang sekiranya tidak akan merugikan perusahaan. Kegagalan penanganan krisis ini membuat the Dow Corning menyatakan kebangkrutan.

            Dalam hal ini tentunya peran PR untuk membentuk citra korporat yang baik kepada Public tidak terbentuk sempurna. Pembentukan citra adalah pembentukan persepsi public pada perusahaan mengenai pelayanannya, produk, maupun yang menyangkut perusahaan tersebut. Sehingga pada akhirnya persepsiakan mempengaruhi sikap public, apakah mendukung, netral, atau memusuhi (kriyantono,2012: 9-10)
           


Untuk mengatasi masalah krisis perusahaan Dow Corning saya menggunakan prinsip-prinsip relation, yaitu :

1.      Tell The truth

Dow Corning tidak menggunakan prinsip dengan baik karena perusahaan ini banyak menyewa juru bicara yang jawaban dari juru bicara tersebut berbeda-beda menyebabkan informasi yang diterima public menimbulkan banyak kontra.
2.      Profit with action

Perusahaan dow corning sudah melakukan usaha pertahanan untuk mengembalikan citra perusahaan dengan membuktikan implan payudara tersebut aman menurut hasil riset dari perusahannya. Namun pada kenyatannya tidak dapat “prove it with action” atau membuktikan bahwa apa yang mereka katakan adalah benar adanya, karena dow corning tidak dapat membuka diri kepada public dan media menyebabkan public masih berfikiran negatif.

3.      Listening to the public

Dow Corning tidak melakukan hal ini terlihat ketika tidak mendengarkan public berbicara dan cenderung mengabaikan, sehingga tidak terjalin hubungan yang baik antara perusahaan dan public. Dow corning masih bersikukuh bahwa hasil riset dari implan aman digunakan wanita. Tetapi dow corning tidak mampu mengatasinya karena ia tidak menuruti tuntuan keinginan public.

4.      Managing for tommorow

Dow Corning tidak memiliki antisipasi kedepannya atas keadaan yang menimpa mereka hal ini menyebabkan tidak progress yang tercapai oleh Dow Corning dalam menyelesaikan krisis managemen yang mereka alami. Seharusnya perusahaan dapat berpikir panjang dalam mengatasi krisis ini dengan menghentikan sementara pemasaran produk selanjutnya perusahaan dapat meminta maaf kepada publik bahwa produk yang mereka buat tidak diedarkan selama beberapa waktu mendatang.

5.      Conducting Activiton

Fungsi PR dalam perusahaan Dow Corning tidak berjalan sebagaimana mestinya karena perusahaan terlalu bergantung kepada PRnya yang tidak bisa mengondisikan waktu seharusnya sebagai PR itu harus bisa beriskap tenang dan terbuka terdahadap isu-isu yang ada. Namung fungsi manajemen PR tersebut tidak terlaksanakan.

6.      Remind calm passion and Humor

PR harus bisa bersikap tenang dan santai setiap menghadapi masalah dalam perusahannya, PR internal mempunyai peranan penting dalam masalah ini, agar pekerja yang lain bisa juga bersikap tenang dan santai saat mengambil keputusan.


Kesimpulan : 

            Perusahaan dow corning tidak menerapkan fungsi yang benar dalam Public Relation yang menyebabkan perusahaan ini bangkrut dan tetap mendapatkan citra buruk atau jelek dari publik dan media.


Daftar Pustaka

            Kriyantono, R. (2012). Public relation dan crisis management : Pendekatan Critical Public relation etnografi kritis dan kualitas. Jakarta : Prenada Media Group.

            LaPlant, K. (1999). The Dow Corning Crisis: A Benchmark. Public Relations Quarterly, 44(2), 32



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2014 Srengat Community - Sword Art Online! - Powered by Blogger - Designed by ozy saputra -